SIPP JAMSOSTEK

Kamis, 04 Juli 2013

SIPP JAMSOSTEK ( SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PESERTA )

Dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas serta data yang lebih akurat, jamsostek mulai menerapkan aplikasi komputerisasi dalam penyediaan datanya.


Standar System
  • Windows XP sp3/ Vista / Win 7/ Win 8
  • Microsoft Office 2007/ 2010

Region and Language perlu disetting, untuk win 7 langkahnya sebagai berikut
  • Control Panel > Clock,Language and Region >Region and Language
  • ubah Format = English ( United Kingdom ) dan Sort date = dd/MM/yy



Tahap berikutnya adalah instalasi program SIPP ( Sistem Informasi Pengelolaan Peserta )
  • Download dan instal aplikasinya DISINI,
  • Setelah Instalasi selesai, silahkan buka aplikasinya 
  • Username : admin , Password : admin
------------------------------------------------------------ bersambung


Training Material Data System

Selasa, 25 Juni 2013

 Peran teknologi informasi memang sangat penting dalam dunia perindustrian, salah satu yang baru adalah Material Data System (MDS).

Material Data System adalah sebuah aplikasi berbasis website yang mempunyai database untuk menyimpan data Material Industri, aplikasi ini nantinya sangat bermanfaat untuk pencarian material yang dibutuhkan di suatu negara, sudah banyak perusahaan besar yang sudah memakai teknologi ini diantaranya Nissan, Mazda, Toyota, Suzuki dan masih banyak lagi yang lainnya, biasanya perusahaan induk seperti mereka meminta supplier untuk memasukan part material atau component ke dalam aplikasi MDS

---------------------------------------------------- bersambung ngantuk..
















bisnis 100% work idsurvei.com

Kamis, 05 April 2012

Bisnis Online gampang mudah begete no TIPU, 100% work

kerjanya cuma nyebarin form survei doang, ayu semua gabung di bisnis ini ,

Cuma isi survei dibayar Rp 2.000,00, sehari bisa survei 100 data berarti dapat Rp 200.000,00, coba aja: http://www.idsurvei.com/survei/riyanik/

Decision Making

Senin, 07 Februari 2011

TEORI SITUASI PEMBUAT KEPUTUSAN

I. Keputusan Terpogram / terstruktur dan tidak terprogram / tidak terstruktur

  1. keputusan terprogram / terstruktur
  1. Mendefinisikan masalah
  2. Pengumpulan informasi-informasi yang relevan
  3. Mencari alternative-alternatif yang mungkin
  4. Menganalisis setiap alternative-alternatif yang ada
  5. Menentukan alternative terbaik
  6. Pelaksanaan keputusan dan evaluasi

  1. keputusan tidak terprogram / terstruktur
  1. pengumpulan informasi (internal / eksternal)
  2. analisis (taktik untuk menentukan hasil yang mungkin)
  3. interaksi (komunikasi serta membujuk pihak lain untuk menyetujui hasil yang paling iinginkan)
II. batasan / kondisi yang membatasi situasi keputusan

  1. batasan otoritatif (kebijakan / arahan dalam organisasi)
  2. batasan biologi (individu yang terkena dampak dari suatu keputusan)
  3. batasan fisik (factor geografis, SDA, objek2 buatan manusia)
  4. batasan teknologi (kecanggihan teknologi)
  5. batasan ekonomi (uang / sumber ekonomi yang lain yang diperlukan.
III. kategori alam situasi keputusan

1. kepastian (alternative diketahui, hanya ada satu konsekuensi dari setiap langkah)

2. risiko (terdapat lebih dari satu konsekuensi)

3. ketidakpastian (konsekuensi tidak diketahui)

4. persaingan (niat, tujuan, pilihan secara langsung dan tidak langsung bertentangan dengan pembuatan keputusan.

IV. gaya dalam pembuat keputusan

1. gaya decesif (sedikit informasi karena yakin terhadap pilihannya. Dengan tujuan kecepatan, konsistensi, efisiensi.

2. gaya fleksibel (menggunakan data minimal namun mengambil makna yang berbeda, dengan tujuan kecepatan, kemampuan adaptasi, intiusi)

3. gaya hierarki (banyak data yang dianalisis untuk keputusan terbaik, dengan tujuan mementingkan pengamatan menyeluruh, ketepatan , dan kesempurnaan)

4. gaya integrative (menggunakan banyak data, menghasilkan banyak solusi yang diinginkan, dengan tujuan eksperimental, cinta informasi, serta kreatif)


KEPUTUSAN MANAGERIAL DAN PERANAN KELOMPOK

  1. factor-faktor yang mempengaruhi keputusan

Internal

    1. Emosional dan fisik
    2. Personal characteristic
    3. Budaya
    4. Social
    5. Latar belakang filosofi
    6. Pengalaman masa lalu
    7. Minat
    8. Pengetahuan
    9. Sikap pengambilan keputusan yang dimiliki

Eksternal

  • a. Situasi
  • b. kondisi
  • c. lingkungan waktu

  1. dasar-dasar dalam pengambilan kelompok (mengambil keputusan tergantung masalahnya)
    1. intuisi (perasaan subjektif, sehingga mudah terpengaruh)
    2. pengalaman (lampau dan masa kini)
    3. fakta (sesuai dengan kenyataa yang dapat memberikan keputusan secara sehat, solid, baik)
    4. wewenang (atasan kepada bawahannya)
    5. rasional (objektif, logis, transparan, konsisten atau nilai batas kendala tertentu)

  1. cara seorang manager / pembuat keputusan mengembangkan alternative-alternatif yang mungkin

.

    1. Brainstorming (mengidentifikasi solusi sebanyak-banyaknya)
    2. Periksa File (apakah pernah terjadi sebelumnya? )
    3. Tanya Expertise (Tanya saran, nasehat, alternative dari para ahli)
    4. Bentuk Kelompok / Task Force (partisipatif tim)
    5. Kreatifitas Pribadi (ide kreatif)
    6. Gunakan sumber luar (publikasi-publikasi bisnis / ikut forum /asosiasi dengan tujuan untuk kewaspadaan)
    7. Evaluasi alternative-alternatif

  1. factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menerapkan keputusan

1. mengumumkan keputusan tanpa permintaan maaf

2. memberikan instruksi serta komunikasi dengan jelas

3. menetapkan tugas-tugas khusus

4. alokasi sumber-sumber (man, method, machine, money)

5. memonitor kemajuan

5. arti kelompok dari berbagai sudut pandang

1. menurut persepsi.

sejumlah orang yg melakukan interaksi dengan orang lain dalam suatu rangkaian pertemuan tatap muka.

2. menurut segi organisasi

suatu sistem yg terorganisasi yg terdiri atas dua orang atau lebih yg saling berhub sedemikian rupa sehingga sistem tsb melakukan fungsi tertentu, memp peran, norma .

3. menurut segi motivasi

Kelompok:kumpulan individu yg eksistensinya sebagai kumpulan adalah sangat bermanfaat bagi para anggotanya.

4. menurut segi interaksi

adanya saling ketergantungan dalam suatu interaksi antar pribadi yg merupakan suatu system

6. Tipe / jenis kelompok (Gibson dkk, 189.204-205)

1. Kelompok Formal:

a. Kelompok Komando

b. Kelompok Tugas

2. Kelompok Informal :

a. Kelompok Kepentingan

b. Kelompok Persahabatan.

7. Alasan Membentuk Kelompok (Gibson dkk,1989,205-207, Marvin E.Shaw 1981,81-97)

  1. Kebutuhan
  2. Kedekatan
  3. Daya tarik
  4. Tujuan kelompok
  5. Ekonomi

8. Jenis interaksi yang efektif dalam kelompok :

  • Rapat (meeting)
  • Pembangunan tim (team building)

9. alat untuk memelihara agar kelompok tetap utuh, terpadu, dinamis

1. Sasaran jelas& di tetapkan bersama

2. Kejelasan pembagian fungsi &peranan

3. Komunikasi yg terbuka, dipahami&efektif

4. Kepemimpinan yg mampu melaksanakan tugas &fungsi kepemimpinan

5. Norma & pertumbuhan kelompok

6. Pengambilan keputusan yg disepakati bersama.

10. konflik dalam kelompok :

1. consensus

Konsensus adalah sebuah proses dimana kelompok tiba pada keputusan bersama yang disetujui semua anggota kelompok.

“Aturan-aturan” dalam konsensus:

Ø Setiap anggota kelompok jangan hanya mempertahankan “proposal”-nya sendiri.

Ø Kelompok harus menghindari pernyataan “kita lawan mereka”, sehingga tidak hanya soal menang atau kalah

Ø Anggota kelompok jangan hanya mengikuti suara terbanyak, hanya karena tidak ingin ada konflik.

Ø Di tingkat kelompok, menghindari konflik juga seharusnya tidak dilakukan untuk pembenaran.

Ø Setiap perbedaan pendapat harus dilihat sebagai hal yang wajar dan membantu.

Ø Jangan hanya puas pada kesepakatan awal.

2. kompromi

proses negosiasi, ‘give and take’, sehingga kelompok tiba pada posisi yang memperhitungkan keinginan semua anggotanya.

3. keputusan ketua

pada prinsipnya proses pengambilan keputusan kelompok didasarkan pada pernyataan ketua kelompok sepihak.

4. voting mayoritas

metode untuk mencapai keputusan kelompok secara matematis dengan pengambilan suara terbanyak.

5. Arbitrasi

proses kesepakatan melalui negosiasi formal diantara pihak-pihak yang tidak dapat mencapai kata sepakat, biasanya melibatkan pihak ketiga.

Tune Up Kecepatan Hardisk pada Windows

Rabu, 19 Januari 2011

Malam sobat sistem komputer'ers

pada malam ini saya akan coba praktekan quick responses pada kinerja harddisk,,

Langsung saja cekidot

Untuk menambah kecepatan hardisk pada Windows XP, Vista maupun Windows 7 kita mesti mengkonfigurasi buffer spesial pada memory komputer agar terjadi kecocokan antara memory dan interupsi-interupsi yang dibuat oleh hardisk.

Catatan:
Untuk melakukan tips ini Anda saya sarankan untuk mempunyai RAM minimal sebesar 256MB.

Langsung saja kita mulai. Untuk menambah kecepatan hardisk yang perlu Anda lakukan adalah mengikuti langkah-langkah di bawah:

1. Klik Start => Run. Pada kotak dialog Run ketik “sysedit.exe” (tanpa tanda petik) untuk membuka System Configuration Editor.
2. Pada jendela System Configuration Editor, cari jendela C:WINDOWS\SYSTEM.INI
3. Pada jendela system.ini cari line yang bernama [386enh]. Biasanya ada pada bagian tengah dari keseluruhan line.
4. Jika ketemu, tekan Enter pada keyboard untuk menulis line baru dan ketik:

Irq14=4096

*NB*
Line ini adalah CASE SENSITIVE!!! Jadi Anda mesti mengetiknya dengan benar OKE??

5.Setelah itu simpan dengan mengklik menu File => Save.
6.Tutup jendela System Configuration Editor dan terakhir restart komputer

Sampai tahap ini semuanya selesai. Perubahan akan muncul setalah komputer.

Update: Perubahan kecepatan ini paling efektif dilakukan pada Hardisk IDE. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga berhasil dilakukan pada hardisk SCSI. Oleh karena perubahan ini tidak berakibat fatal pada komputer tidak salahnya jika anda mencobanya terlebih dahulu.
SELAMAT MECOBA!!!
:astig::astig:

Bete nungguin shut downnya lama?? brosse

Hahaha disini saya punya solusinya buat komputer n laptop kalian

Langsung aja ya CEKIDOT!!!!


Pada artikel Tips Mempercepat Proses Shutdown Windows 7 saya berjanji akan memposting juga tips mempersingkat waktu shutdown Windows XP. Di Windows 7, Anda hanya melakukan perubahan pada 1 (satu) value registry saja. Sedangkan di Windows XP, Anda mesti mengubah 2 (dua) value registry. Value registry yang akan kita ubah nilainya adalah HungAppTimeout dan WaitToKillAppTimeout.

HungAppTimeout dan WaitToKillAppTimeout fungsinya hampir sama yaitu berfungsi menentukan waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk menunggu sebuah process yang tidak merespon untuk berhenti (dalam satuan milidetik) ketika user melakukan log off atau shutdown. Semakin besar nilai value tersebut, maka makin lama juga waktu yang dibutuhkan sistem untuk menunggu sebuah process berhenti. Jadi, agar proses shutdown bisa dipercepat maka kedua value tersebut mesti dikurangi nilainya. Berikut langkah-langkah memperingkat proses shutdown pada Windows XP:

1. Click Start » Run. Ketik regedit dan tekan Enter untuk membuka Registry Editor.
2. Pada jendela Registry Editor, buka key HKEY_CURRENT_USER//ControlPanel//Desktop.
3. Selanjutnya, disisi kanan jendela klik 2 (dua) kali value HungAppTimeout untuk mengubah nilainya. Secara default nilainya adalah 5000 (5 detik).

4.Pada jendela Edit String yang muncul, ubah nilainya menjadi 1000 (1 detik) dan klik OK.


5. Masih dijendela Registry Editor dan pada key yang sama, klik 2 (dua) kali value WaitToKillAppTimeout di bawah key HungAppTimeout tadi. Secara default nilai dari key WaitToKillAppTimeout adalah 20000 (20 detik).

6.Di jendela Edit String, ubah nilainya menjadi 2000 (2 detik).

7. Terakhir tutup jendela Registry Editor.

Tips mempersingkat waktu shutdown pada Windows XP akan mengurangi waktu yang dibutuhkan Windows XP untuk shutdown sekitar 22 detik. Namun, perlu Anda ketahui, ada banyak faktor lain yang memperlambat proses shutdown selain aplikasi yang hung (berhenti bekerja)

SEMOGA BERMAMFAAT DAN SELAMAT MENCOBA!!!!! :sobrakana::sobrakana:

Wah Kebetulan Monitor Saya Rusak laparlaparlapar

Layar MONITOR KOMPUTER anda bermasalahh??

Check this out..

1. Gambar Tidak Muncul

Jika gambar tidak muncul, masalahnya tidak ada sinyal gambar yang dimunculkan ke monitor. Solusinya periksa sinyal video yang terdapat pada board video adapter CRT, karena komponen ini kemungkinan rusak atau terbakar.

2. Kabel Heater Pada CRT Terbuka.
Setiap kali CRT dinyalakan, heater akan bekerja. Ketika CRT dimatikan, heater juga ikutan jadi dingin. Perubahan panas yang berulang-ulang dan dalam waktu lama akan membuat heater menjadi terbuka dan panas merembes keluar dari kabel ini.
Solusinya karena kabel heater ini terdiri dari tiga macam (merah, hijau, biru) kita dapat melihat kerusakannya pada warna yang akan muncul. Akan tetapi, kabel ini tidak dapat diganti kecuali anda mengganti tabung katodanya sama selaki. Bila kabel ini rusak, praktis anda harus mengganti monitor anda dengan yang baru.

3. Katoda Terhubung Dengan Control Grid.
Katoda adalah bahan yang terbuat dari logam tidak tahan korosi, sehingga memungkinkan terhubung dengan control grid. Apabila hal ini terjadi, control grid akan kehilangan efektivitaasnya, dan akan berakibatkan warna yang muncul menjadi soak alias pudar. Pada umumnya, gejala ini seringkali muncul.
Solusinya bila sudah terjadi kontak, tidak ada yang mungkin bisa dilakukan. Yang paling baik adalah mencegah terjadinya kontak antara katoda dan control grid, dengan memberikan pembatas antara control grid dengan seluruh katoda.

4. Satu atau Lebih Warna Tampak Lemah.
Jika satu atau lebih warna tampak lemah, maka masalah ini pada umumnya terjadi karena pada katoda terbentuk lapisan ionik yang menghambat pelepasan elektronmenuju layar. Gejala semacam ini membuat katoda menjadi kurang efektif dalam menembakkan elektron, yang mengakibatkan lemahnya warna pada layar monitor. Gejala ini akan terlihat di mana salah satu warna yang dihasilkan di layar monitor tampak lebih lemah.
Solusinya periksa drive board video CRT anda, apakah ikatan solder pada salah satu tabungnya kendor atau lepas. Solder ikatannya. Bila gambar sudah terlampau buram, satu-satunya kemungkinan adalah mengganti tabungnya. Namun, biasanya kerusakan semacam ini hanya terjadi setelah penggunaan dalam waktu lama.

5. Fosfor Pada Tabung Katoda Tampak Kusam.
Fosfor merupakan senyawa kimia yang akan memunculkan warna tertentu ketika terkena sinar elektron berenergi tinggi. Pada monitor lama, kita seringkali menjumpai gambar yang tampak kuyu, dengan kontras warna yang bisa diatur maksimal.
Solusinya tidak ada cara lain kecuali mengganti tabung katoda, tetapi umur fosfor bisa dihemat dengan mengatur brightness pada tingkat minimum dan anda bisa memasang screen saver pada layar monitor untuk mengurangi peredaran fosfor yang terlalu lama.

6. Control Grid Pada CRT Terbuka.
Control grid digunakan untuk membatasi sinar yang dihasilkan oleh katoda, dengan memasang suatu muatan potensial pada grid. Bila control grid terbuka, akibatnya tidak ada lagi muatan potensial pada grid untuk mengontrol intensitas sinar dan sinar akan memancar dengan intensitas penuh
Solusinya, periksa apakah katoda dengan control gird heater dengan katoda terjadi hubungan pendek (short) atau tidak. Bila anda tidak menemukan hubungan pendek (diperiksa dengan menggunakan multimeter) control grid kemungkinan telah terbuka. Solusi satu-satunya tabung harus diganti.

7. Focus Grid Pada CRT Terbuka.
Oksidasi dapat membuat hubungan pendek antara katoda dengan kontrol grid atau control grid dengan screen grid. Screen grid berfungsi untuk mengarajhakan gerakan elektron menuju layar. Bila screen grid mengalamu hubungan pendek, energi elektron yang memancar ke layar akan berkurang sehingga akan mengurangi intensitas sinar yang berpendar pada fosfor dan dengan demikian akan mengurangi kecerahan gambar secara keseluruhan. Pada beberapa kasus yang parah, justru gambar tidak muncul sama sekali.
Solusinya, anda dapat mengukur apakah terjadi hubungan pendek pada screen grid atau tidak, dengan menggunakan multimeter untuk mengukur voltase pada grid tersebut. Biasanya grid memiliki voltase antara 250 sampai dengan 750 volt pada situasi normal. Bila voltase terlampau rendah, matika monitor lalu lepaskan drive board video yang ada di leher tabung kemudian restart monitor dan ukur kembali voltasenya. Bila voltase screen grid kembali normal bisa dipastikan bahwa screen grid mengalami hubungan pendek. Bila voltase tetap rendah, kita boleh curiga terjadi kerusakan pada sirkuit yanhg mengatur voltase pada screen.

8. Gambar Tampak Merah atau Biru Kehijauan.
Apabila gambar tampak merah atau biru kehijauan (mendekati cyan), masalahnya adalah terdapat problem pada sirkuit video untuk jalur merah.
Solusinya, pastikan sebelumnya bahwa kontrol setting monitor berada pada kondisi normal. Bila control warna diset pada kondisi baik sementara warna kemerahan tidak juga hilangh, periksalah sirkuit drive video yang tersambung dengan warna merh. Kita memerluan osiloscope untuk melacak sinyal video input dan video output. Bila tidk terdapat sinyal video merah pada amplifier input, periksa sambungan antara monitor dengan board video adapter. Bila koneksi baik, cobalah gunakan monitor lain yang bekerja baik. Bila problem tetap terjadi pada monitor tersebut, gantilah board video adapter pada monitor yang rusak. Kita dapat membandingkan karakteristik sinyal antara monitor yang rusak dengan monitor yang baik lalu menarik kesimpulan, dimana letak masalahnya. Bila anda tidak memiliki alat semacam osiloskop dan tidak terlalu ingin ribet, langsung saja ganti seluruh board video adapternya.

9. Gambar Tampak Tua Dengan Warna Biru atau Muncul Warna Kekuning-kuningan.
Apabila gambar tampak tua dengan warna biru atau muncul warna kekuning-kuningan, masalahnya adalah sirkuit drive video jalur warna biru rusak.Solusinya sama seperti problem sebelumnya, anda bisa menempuh cara yang sama untuk memeriksa sumber kerusakan. Sebelumnya, kita harus memastikan bahwa setting warna pada monitor berada pada posisi normal.

10. Gambar Tampak Tua Kehijauan atau Merah Kebiruan.
Jika gambar tampak tua kehijauan atau merah kebiruan (mendekati magenta), masalahnya adalah sirkuit drive jalur warna hijau rusak. Solusinya sama seperti problem sebelumnya, anda bisa menempuh cara yang sama untuk memeriksa sumber kerusakan. Untuk ketiga masaah terakhir, bilamana sinyal video yang diukur bekerja dengan baik, tetapi tetap muncul masalah yang sama, curigai kerusakan pada CRT itu sendiri. Kemungkinan, katoda atau kontrol gridnya yang rusak. Bila anda memiliki alat untuk mengetes CRT, periksa tabungnya apakah masih baik atau memang sudah soak. Bila hasilnya buruk, mau tidak mau anda harus mengganti tabungnya.